silakan daftarkan alamat email anda untuk dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan kota pusaka 2015 Direktorat Bina Penataan Bangunan mengucapkan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70. Mari kerjasama untuk mendapatkan hasil yang baik sebagaimana diharapkan Semoga bermanfaat

Selasa, 04 Agustus 2015

Penataan Fisik Kawasan Kampung Adat Tenganan Pegringsingan Karang Asem Bali

LATAR BELAKANG

Kawasan Kota Pusaka Karangasem dengan sebaran aset pusaka alam, ragawi, tak ragawi serta saujananya, telah disepakati dan menetapkan kawasan atau kluster yang berupa sub-kawasan sebagai Kawasan Pusaka Prioritas yaitu Tenganan Pegringsingan. Penetapan Tenganan Pegringsingan sebagai Kawasan Prioritas didasari oleh berbagai pertimbangan diantaranya kondisi aset pusaka yang ada cukup lengkap dan terawat, adanya sistem kelembagaan di tingkat masyarakat yang secara turun-temurun bertanggungjawab mengelola serta memelihara aset-aset tersebut dan yang tidak kalah penting adalah adanya kehidupan berupa aktifitas pemanfaatan aset pusaka dalam kehidupan sehari-hari bahkan telah menimbulkan dampak secara ekonomi sehingga keberlanjutan dalam arti pengelolaan dan pemeliharaan aset adalah sebuah kebutuhan.




Kondisi aset pusaka Tenganan Pegringsingan secara umum terdiri dari Pusaka Alam berupa kawasan hutan desa, sawah desa dan lingkungan pemukiman tradisional, pusaka ragawi berupa bangunan suci seperti Pura Yeh Santhi, Pura Batan Cagi, Bale Agung, Bale Petemu, Rumah Tradisional dll, Pusaka Tak Ragawi berupa aturan adat yang disebut Awig-awig yang mengatur kehidupan manusia serta hubungannya dengan alam dan sang Pencipta, Kerajinan Tenun Geringsing, Kuliner lokal, Tari-tarian dsb.
Sebagai sebuah aset pusaka, Tenganan Pegringsingan saat ini menghadapi tantangan yang kurang lebih sama dengan kawasan lain di Indonesia. Secara garis besar masalah yang timbul diakibatkan oleh perkembangan waktu atau jaman yang membawa dampak menurunya daya dukung lingkungan. Selain itu, perubahan jaman di Tenganan Pegringsingan terasa lebih cepat berlangsung karena interaksi sosial masyarakat dengan dunia luar melalui kegiatan pariwisata.
Dalam rangka menyusun rencana teknis permasalahan yang ada dirumuskan sebagai berikut :

ISU KAWASAN

A. Isu terkait pariwisata :
  1. Kunjungan wisatawan ke Tenganan Pegringsingan yang terus meningkat dari waktu ke waktu dan Kebutuhan melakukan Penataan Parkir
  2. Komersialisasi yang berlebihan terhadap produk-produk kebudayaan dan Kebutuhan melakukan Pelestarian dan perlindungan Tenun Geringsing
  3. Tidak sesuainya  antara harapan dan kenyataan wisawatan yang berkunjung ke Tenganan Pegringsingan dan kebutuhan melakukan Penataan Lingkungan dan Wajah Desa
  4. Tidak memadainya informasi yang dapat diberikan kepada wisatawan yang berkunjung dan kebutuhan melakukan revitalisasi fasilitas pusat informasi dan penerimaan tamu
B. Isu terkait perkembangan jaman :
  1. Pertambahan jumlah penduduk dan Kebutuhan melakukan penataan pemukiman dan penyiapan lahan perumahan baru
  2. Menurunya daya dukung lingkungan dan Kebutuhan untuk melakukan peningkatan infrastruktur dan sanitasi lingkungan seperti Jaringan air bersih, jaringan air kotor dan limbah rumah tangga, pengelolaan sampah terpadu.
  3. Berubahnya gaya hidup akibat peningkatan pendapatan dan modernisasi dan Kebutuhan instrument pengendali dan penguatan aturan adat yang ada guna mengelola perubahan tata ruang rumah tinggal
  4. Menurunnya minat dan pemahaman generasi muda tentang budaya dan tradisi serta adat-istiadat dan Kebutuhan sarana pusat dokumentasi sebagai sarana pembelajaran
  5. Kecenderungan orientasi generasi muda untuk merantau mencari pekerjaan ke kota dan Melakukan upaya-upaya pelestarian dan pemanfaatan aset pusaka yang melibatkan komunitas setempat sehingga terjadi pemberdayaan dan penciptaan lapangan kerja.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENATAAN

Penataan Fisik kawasan penataan adalah pada kawasan parkir dan fasilitas pusat informasi karena dari rencana Masterplan Penataan Fisik Kawasan kedua kawasan tersebut mendapat prioritas utama. Penetapan lokasi prirotas dalam deliniasi kawasan pusaka Tenganan Pegringsingan dilakukan dalam FGD yang melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat setempat.  Sejalan dengan hal tersebut survey fisik lapangan dilakukan guna mengetahui kondisi serta pemanfaatan ruang eksisting serta memetakan permasalahan yang ada untuk selanjutnya merumuskan isu-isu perencanaan.

A. Permasalahan yang teridentifikasi pada kawasan parkir saat meliputi :
  1. Kapasitas parkir yang terbatas. Kebutuhan untuk menampung kendaran lokal milik warga dan kebutuhan untuk menampung kendaran wisatawan kuhusnya ketika musim liburan dan saat berlangsungnya upacara Perang Pandan.
  2. Akses sirkulasi yang tidak tertata sehingga antara pejalan kaki dan kendaraan bermotor bercampur dan kondisi ini menimbulkan ketidaknyaman bagi wisatawan.
  3. Kurangnya penataan secara visual sehingga estetika kawasan yang mestinya menjadi wajah atau halaman muka menjadi tidak jelas. 
  4. Kondisi kios-kios kerajinan yang tidak tertata dengan baik sehingga pemanfaatan ruang menjadi tidak efisien dan secara visual kurang baik.

B. Area Prioritas pada Kawasan Pusaka yang akan ditata
  1. Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan pariwisata yaitu berupa gedung penerima dan fasilitas pusat informasi sehingga wisatawan yang berkunjung dapat memperoleh orientasi tentang kawasan pusaka Tenganan Pegringsingan.
  2. Kurangnya fasilitas tempat istirahat bagi sopir dan guide pariwisata. Hal ini dirasa penting karena pariwisata menuntut adanya persaingan termasuk dalam memberikan pelayanan kepada para pelakunya.
  3. Tidak adanya tetenger atau penanda yang khas dan unik serta mampu mewakili karakter kawasan pusaka Tenganan Pegringsingan. Sehingga dapat menjadi ikon.
  4. Kurangnya fasilitas kebersihan dan sanitasi lingkungan
  5. Kurangnya penataan jaringan listrik dan telepon sehingga secara visual menggangu estetika kawasan.

KONSEP PENATAAN

Konsep Penataan Kawasan Pusaka Tenganan Pegringsingan :
  1. Menata kawasan parkir sehingga pemanfaatan ruang yang ada menjadi lebih optimal dan mampu mewadahi fungsi dan kegiatan yang ada saat ini serta kebutuhan kedepan.
  2. Menata kawasan parkir menjadi tiga area perencanaan yaitu area parkir atas, area parkir tengah & bawah, dan area parkir timur atau pengembangan.
  3. Menghubungkan ketiga area perencanaan dengan fasilitas pedestrian yang memadai sehingga ada koneksitas dalam mendukung fungsi pariwisata.
  4. Menata area parkir atas sebagai area penerima, area untuk menampilkan wajah desa, keunikan serta karakter desa sehingga dapat memberikan kesan pertama yang baik sinergi dengan kegiatan pariwisata.
  5. Menata area parkir tengah dan bawah sebagai area parkir khusus wisatawan dan area berjualan kios kerajinan. Penataan wajah kios dan jalur pedestrian yang menghubungkannya akan menampilkan karakter kawasan pusaka Tenganan Pegringsingan sehingga akan terlihat ada kesatuan dan memperkuat karakater kawasan.
  6. Menata area parkir timur sebagai area pengembangan guna menampung kegiatan parkir lokal, parkir tambahan untuk wisatawan, parkir material, fasilitas pendukung lainnya termasuk parkir sepeda motor.
  7. Menata area pusat informasi dan dokumentasi sebagai fasilitas sumber pengetahuan bagi generasi muda sekaligus pendukung atraksi pariwisata.

RENCANA PROGRAM PENATAAN

Rencana Program Ruang Area Parkir :
  1. Parkir wisatawan
  2. Parkir Lokal
  3. Parkir Bongkar Muat Barang
  4. Fasilitas sopir dan guide
  5. Toilet khusus wisatawan
  6. Gerbang Desa
  7. Ikon Desa
  8. Gedung penerimaan tamu
  9. Penataan Kios-kios 
  10. Penataan drainase dan sanitasi lingkungan
  11. Fasilitas Tempat Pengolahan Sampah terpadu
Rencana Program Ruang Pusat Informasi & Dokumentasi :
  1. Ruang Pamer Tetap
  2. Ruang Pamer Tidak Tetap
  3. Ruang Audio Visual
  4. Perpustakaan
  5. Ruang Pertunjukan Terbuka
  6. Ruang Komputer dan Pengelola 
  7. Ruang Pendukung ( Pantry & Toilet)
  8. Rumah Contoh






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar